"Ma, ada air masuk rumah kita", seru Terra tadi siang jam 11.30. Mamanya yang lagi asik selonjoran sehabis beberes rumah langsung berdiri. Air masuk perlahan dari teras rumah, sementara air di depan jalan sudah menggenang cukup tinggi. Wah, ini bakal seperti kapal Titanic kah? Sejenak kepikiran kayak gitu, eeh ternyata enggak, airnya perlahan lahan tapi pasti kok masuknya. Ya tapi itu, masuk broh!. Segera Terra diinstruksikan untuk mengambil posisi patung di atas sofa, sementara mamaknya segera mencabut colokan2 yang ada di rumah, serta melipat karpet dan pritilan mainan si anak yang berarakan di lantai tempatnya bermain.
Kamar mandi. Iyak kamar mandi kudu dipantau juga nih. Eh beneran, air hampir semata kaki di kamar mandi. Botol pembersih lantai sudah terapung di lantai kamar mandi. Air ini disinyalir berasal dari lubang pembuangan kamar mandi. Yowis, mamak pun sigap tutup lubang air dengan ember guede nan berat.
Anak di ujung rumah memanggil mamanya, mamanya nimbain air di kamar mandi. Tetangga depan rumah sudah memanggil "Mama Terra, air sudah sampe mana?" Luar biasa kejadian siang ini.
Singkat cerita, air surut satu jam kemudian. Air sudah dibuang2in, lantai sudah dipel. Mamak pun selonjoran lagi. Terra pun bertanya " Ma, banjir ya tadi? Terus kita gimana?" Mama pun menjawab "Iya, Terra. Tadi banjir. Tapi sudah gak lagi kok." Dua kali dia tanya "Terus kita gimana?" Mamanya menjawab "Ya gak gimana2 Terra. Kita gak bisa menolak fenomena alam ini"
Asli ini jawaban sok bijak banget. HAHAHAA.
Sore ini, gerimis sedikit sedikit datang dan pergi. Jadilah kali berdua mantau hujan di depan rumah. Hujan, datanglah jika kamu mau datang. Cuma kalo bisa jangan lama2 ya.
Ya begitulah cerita hari ini.
No comments:
Post a Comment