Singkat cerita si anak cukup bertahan satu jam dengan pensil dan kertas-kertasnya. Selebihnya, dia sibuk narik-narikin baju emaknya minta keluar dari tempat meeting. Sudah coba dialihkan dengan mainan yang lain, dan hasilnya malah makin gak konsentrasi dengan omongan si bos.
" It's ok, Liza. Yah begitulah 'seni' nya jadi seorang ibu ya, Liza. Kamu bisa menyimak diskusi kita sambil cari cara supaya bikin anakmu tenang. "Begitu kata si bos yang kebetulan seorang ibu rumah tangga. Yah kami senasib memang (bedanya dia sudah jadi bos sukses, saya baru dalam proses menjadi bos sukses. Hahaha). Gak tau itu sindiran atau nggak, tapi saya bisa lihat tatapan melasi yang dia luncurkan ke saya. Makasih, bu atas pengertiannya.
Cerita sederhana tentang mengerjakan dua hal di saat yang bersamaan ini mungkin gak seberapa. Masih banyak kejadian luar biasa lain yang sering kita alami (mostly happens to mommies). Kerja sambil nyuapin anak, masak sambil diteleponin client Belum lagi soal kerjaan di kantor. Kita lagi kerjain A, tapi bos bilang butuh segera kerjain yang B, dan teman kerja dengan galaunya minta dibantuin kerjaan C, dst.
Ada penelitian yang menyebutkan bahwa hanya 2% dari pekerja mustitask yang sukses dikerjakan dan produktivitas menurun 40% saat dikerjakan mutitask.
So, bagi yang mau coba, stop mutitasking, and start prioritising. Kalo ada yang mo coba aja. Kalo yang masih mo multitask, ya monggo, karena menurut gw, sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui (tapi terlambat nyampe!)
No comments:
Post a Comment