Wednesday, 10 September 2014

Reading Books are "Awesome"

Jadi, selama sebulan ini saya sudah sukses membeli 3 buku, dua diantaranya telah khatam dibaca (tumbenn)hahaha. Those books are "Melunasi Janji Kemerdekaan" (biografi Anies Baswedan), "Sokola Rimba" (autobiografi Butet Manurung), dan hari ini beli "Carreer first" by Maya Arvini.
Woooot? Yang terakhir? Judulnya wowww... Jadi, alasan kenapa beli buku ini karena pas di Gramedia gw juga gak tau mo beli buku apaan tapi hasrat membaca kok lagi tinggi2 nya ya.. Sebenarnya pas baca sepintas tentang buku ini (sebelum memutuskan untuk membeli), agak gak yakin juga karena tulisannya lebih diperuntukkan bagi orang muda yang mo mulai di dunia kerja. En me? dah bertahun2 kerja tapi kok mau beli? Menyesalkah engkau Cha dengan karir mu di masa lalu or yang sekarang dijalani? Plus, ini penulis berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya sampai pada kesuksesan di dunia kerja di salah satu perusahaan multinasional. To be honest, I'm not too interested with the story. Ukuran kesuksesan dia beda sama saya. I'm not looking for "a stairway to be a successful carreer woman/CEO). At least, semakin baca bab demi bab,  saya semakin yakin sama hal ini. Menjadi sukses di dunia kerja dengan ukuran kerja di perusahaan yang bonafide, it's not my goal.

Tuesday, 17 September 2013

Ayolah, jangan terlalu serius

Kalau dipikir pikir, setiap bangun pagi kenapa di otak saya sudah ada sederet list (plus tick box nya juga) apa saja yang harus dipikirkan dan dilakukan. Seperti itukah generasi Guy nya The Croods yang homo sapiens sehingga memang berbeda dengan Grug dan keluarganya yang kata anaknya Grug "daddy, we have no brains"? Yahh, terimalah nasib, cha...

Jadi, saya harus mensyukuri diri sebagai mahluk berakal. Tapi tetep, kenapa harus memulai hari dengan sederet list (plus tick box) apa yang harus dipikirkan dan dilakukan ya? Mulai dari mau bikin sarapan apa, sekolah, anak, suami, tagihan listrik, rencana pulang ke kampung, rencana liburan, tabungan, dan lain-lain.

Monday, 12 August 2013

Day #2 : Terra's Play-date time (good night hours)

Gak tahu mau ditulis sampe berapa, yang jelas hari ini ada beberapa hal yang perlu didokumentasikan (masih terkait ttg waktu bermain Terra tanpa mama papa disekitarnya). By this time, agak lamaan sedikit (dari jam 4 sore sampai 9 malam).

Hari ini tepat hari pertama dimulainya Short Course saya di Monash Uni. Sejak beberapa hari yang lalu menanti2kan hari ini karena akan kembali belajar jadi murid duduk di sekolah apalagi belajar hal yang menarik (Child Education). Selain itu, Terra akan dititipkan lagi ke tante2nya di Hooper Crest. Papa Terra tidak bisa mengubah jadwal kerjanya ke hari lain sehingga dia tidak bisa jaga Terra di rumah.
Sedikit nyesel pas tadi mo pisah sama Terra, main langsung dadah plus jaraknya rada jauh, jadi anaknya malah jerit nangis. Besok2 kudu lebih jelas ngomong ke Terra dengan jarak yang agak deket kalo mama papa mo pergi tapi balik lagi (dan abis itu kudu ngacir supaya drama tidak berkepanjangan). Sepanjang jalan ke stasiun kereta dan bus pun pikiran bercabang (antara takut nyasar dan mikir ini anak gimana di rumah tante2nya). 
Syukurlah, setelah menempuh satu setengah jam perjalanan, bisa tiba dengan selamat di tujuan. Lebih lega lagi, saat telpon tanya kabar anak rusa, Terra masih 'under control', sampai akhirnya papanya jemput Terra. 

Wednesday, 7 August 2013

Day #1: Terra's play-date time

Sedikit ingin menullis bagaimana si Terra menghabiskan setengah jam bermainnya tanpa orangtuanya! Yes, finally the day has come. It happened yesterday (6th Aug 2013). I worked in the afternoon from 12-3pm. Oldy dropped me at my workplace and both of them went to our friend's house. Mereka menghabiskan waktu selama saya kerja di rumah teman kami. Diberkatilah kiranya teman kami ini (saya sebutkan namanya, dengan hormat bu Mharyn dan nona Dyta ;)). Menurut laporan bapaknya Terra, si rusa kecil ini finally bisa menemukan kesenangan bermain bersama tante2nya. Aktivitas seperti makan siang, ngemil, jalan2 ngider2 pun dia lakoni, seperti yang biasa dia lakukan di rumah. 
Sebenarnya saat ingin menjemput saya dari kerja, Oldy ingin membawa Terra, cuma atas saran teman kami, mbok dijajal sekali ini Terra ditinggal. Suprise surprise, no drama! Hip hip hooray :) Malahan si Terra tidur digendong sama si tante Mharyn. 
There's no secret that Terra has a stranger anxiety at the moment. Nggak di rumah, atau di gereja, setiap lihat orang asing, langsung mewek dan nempel banget sama saya. Bukan gak mau ditempelin sama anak sendiri, tapi terkadang itu bisa jadi masalah karena kemana2 Terra maunya sama mamanya (even kalo mamanya mau ke toilet). Dia mulai ngalamin ini sejak usia 6bulan. That's normal though. Sometimes I need to explain people surrounds that she needs time to know new faces so please be patient and no offence. 
Makin kesini Terra is much better. At least bisa dilihat di gereja. Dia udah gak nangis jejeritan setiap ada orang2 yang nyamperin to say hi. Dia bisa teralihkan perhatiannya dengan ngelihat lingkungan sekitar yang membuat dia mo ngider2 sendiri (instead of mandangin new faces yang membuat dia scary). 
And of course, it happened yesterday. Although it's just half an hour, ini sebuah pencapaian, Terra. We're proud of you!